Berjalan di pantai dudduu.... berjalan di pantai dudduuu....berjalan kemana saja cayo. hihihih....
Hai gaess, di kesempatan kali ini saya mau ngeshare pengalaman saya. Yap tentunya pengalaman perjalanan wisata dari kampus, yaitu field trip Medan-Parapat-Berastagi.
Belajar sambil jalan-jalan yuhuu.
Tahun 2017 lalu, saya bersama teman satu tingkatan saya melaksanakan Field Trip ke Parapat dan Berastagi selama 3 hari 2 malam. Parapat yang merupakan sebuah kota kecil di tepi Danau Toba menjadi salah satu akses menuju ke Danau Toba ataupun ke Pulau Samosir yang berjarak sekitar 48 km dari kota Pematang Siantar. Dari Parapat ke Pulau Samosir menggunakan kapal ferry penyeberangan di pelabuhan Ajibata. Sesampai di Parapat, kami menginap di Inna Parapat hotel. Mata kami dimanjakan dengan pemandangan Danau Toba nan indah dan mempesona.
Yaaa Parapat memang terkenal dengan keindahan Danau Tobanya. Kota ini menjadi objek wisata terkenal di Sumatera Utara dan telah menjadi destinasi favorit para turis luar negeri, terutama dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat. Saat ini masyarakat Parapat dan pemerintah berjuang untuk memajukan pariwisata Parapat dengan menjadikan Danau Toba sebagai "Monaco of Asia". Doain cepat tercapai yaa. Aamiin....
Belajar sambil jalan-jalan yuhuu.
Tahun 2017 lalu, saya bersama teman satu tingkatan saya melaksanakan Field Trip ke Parapat dan Berastagi selama 3 hari 2 malam. Parapat yang merupakan sebuah kota kecil di tepi Danau Toba menjadi salah satu akses menuju ke Danau Toba ataupun ke Pulau Samosir yang berjarak sekitar 48 km dari kota Pematang Siantar. Dari Parapat ke Pulau Samosir menggunakan kapal ferry penyeberangan di pelabuhan Ajibata. Sesampai di Parapat, kami menginap di Inna Parapat hotel. Mata kami dimanjakan dengan pemandangan Danau Toba nan indah dan mempesona.
![]() |
Potret kebersamaan kami di Inna Parapat. Terlihat orens semua yaa... Jadi orens adalah warna kebangsaan kami dari prodi MUP (Manajemen Usaha Perjalanan). TNT Rangers Go... :D |
![]() |
Dalam penyeberangan ke Pulau Samosir |
Dari Parapat ke Pulau Samosir menggunakan kapal ferry penyeberangan yang ada di pinggir danau wisata tempat hotel. Disana kami mengunjungi berbagai atraksi wisata yang kaya akan peninggalan sejarahnya, seperti Makam Raja Sidabutar dan Patung Sigale Gale yang ada di Tomok. Selama penyeberangan kami melewati batu gantung yang konon merupakan batu besar menyerupai tubuh seorang gadis yang berniat bunuh diri pada suatu malam sehingga terperosok ke dalam sebuah lubang dan dihimpit oleh dinding batu. Lalu kami mengunjungi Makam Raja Sidabutar yang terletak di Desa Ambarita yaitu pemakaman tokoh yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir.
Konon Raja Sidabutar sangat terkenal memiliki kesaktian yang datang dari rambutnya yang panjang dan gimbal. Selain Raja Sidabutar, ada juga makam para keturunan dan ajudannya. Uniknya makam ini terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat.
Setelah itu kami mengunjungi Patung Sigale Gale.
Patung yang dibuat atas kehendak ayahnya menyerupai anak lelakinya yang bernama Simanggale yang meninggal dalam medan tempur.
Di hari kedua, dalam perjalanan ke Berastagi, kami singgah di Simarjarunjung. Simarjarunjung merupakan kawasan yang termasuk ke dalam Kabupaten Simalungun dimana panorama dan landskap Danau Toba menjadi daya tarik dari kawasan ini. Simarjarunjung acap kali disinggahi oleh wisatawan yang berangkat dari kota Medan menuju Parapat atau Samosir.
Di sini kita dapat beristirahat sejenak, makan sambil menghirup udara segar yang dihasilkan oleh pohon pinus di sekitar lokasi. Lalu kami mengunjungi Rumah Bolon yaitu rumah adat Batak Simalungun yang berlokasi di Pematang Purba.
Rumah Bolon ini dahulunya adalah istana Raja Purba Pakpak. Hingga sekarang Rumah Bolon ini dikelola oleh keluarga Raja Purba Pakpak, walaupun masih mendapat bantuan dari pemerintah.
Memasuki kota Berastagi, hmm udara yang sejuk dan kondisi tanah yang subur membuat mata ini terjaga 24 jam. Sinabung Hills menjadi pilihan akomodasi kami selama di sana.
Hari ketiga, kami mengunjungi Pasar Buah Berastagi yang terletak tidak jauh dari Tugu Perjuangan Berastagi. Pasar ini tidak hanya menjual buah buahan, bunga, sayur mayur, tapi juga berbagai souvenir, baju, dan makanan tersedia di sini. Markisa... jeruk... Kedua buah ini menjadi komoditi andalan dari kota ini. Jika Anda berkunjung ke kota Berastagi jangan lupa membeli hasil olahannya yaa yaitu sirup markisa yang tentu saja menjadi oleh oleh khas Sumatera Utara. Hehe,, Begitulah perjalanan yang kami lalui.
Hari yang sangat melelahkan namun penuh makna. Kebersamaan yang tak terlupakan.
Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Semoga bermanfaat gaess.
Konon Raja Sidabutar sangat terkenal memiliki kesaktian yang datang dari rambutnya yang panjang dan gimbal. Selain Raja Sidabutar, ada juga makam para keturunan dan ajudannya. Uniknya makam ini terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat.
Setelah itu kami mengunjungi Patung Sigale Gale.
Patung yang dibuat atas kehendak ayahnya menyerupai anak lelakinya yang bernama Simanggale yang meninggal dalam medan tempur.
Di hari kedua, dalam perjalanan ke Berastagi, kami singgah di Simarjarunjung. Simarjarunjung merupakan kawasan yang termasuk ke dalam Kabupaten Simalungun dimana panorama dan landskap Danau Toba menjadi daya tarik dari kawasan ini. Simarjarunjung acap kali disinggahi oleh wisatawan yang berangkat dari kota Medan menuju Parapat atau Samosir.
![]() |
Kelihatan yaa orens nya... TNT banget hehhe |
Rumah Bolon ini dahulunya adalah istana Raja Purba Pakpak. Hingga sekarang Rumah Bolon ini dikelola oleh keluarga Raja Purba Pakpak, walaupun masih mendapat bantuan dari pemerintah.
Memasuki kota Berastagi, hmm udara yang sejuk dan kondisi tanah yang subur membuat mata ini terjaga 24 jam. Sinabung Hills menjadi pilihan akomodasi kami selama di sana.
![]() |
Berenang dulu gaess |
![]() |
Kami juga melakukan kegiatan outbound di halaman outdoor Sinabung Hills. Seruu gaess |
Hari yang sangat melelahkan namun penuh makna. Kebersamaan yang tak terlupakan.
![]() |
Pernah seseorang mengatakan bahwa Laughter is the best medicine. Happy people don't get sick. So, keep happy and enjoy the life gaess :) |
Komentar
Posting Komentar