Langsung ke konten utama

Coretan Pena

Bukan puisi, pantun, syair, ataupun prosa. Ini hanyalah coretan pena yang dibuat di sela-sela perjalanan waktu kehidupan, mungkin seperti ungkapan hati yang mengalir di sekujur jiwa raga ini. Haha lebay. Langsung aja deh keep on reading. 
Ketika aku terhening menatap diriku sendiri
Aku menyelinap ke dalam tubuhku
Menghampiri jiwaku
Menegur batinku
Aku mencoba untuk membuka pintu hatiku
Namun aku tak menemukan separuhnya
Separuh saja
Separuh nafas
Separuh hidup
Separuh rasa

When I smile at me
I dream of a big star
I touch the moonlight
And greet the universe
I tell the way life is
Then I keep them in my home sweet home :D

I got this from a film:
Jika segalanya berjalan sesuai keinginanmu, maka akan beruntung.
Jika tidak, malah lebih beruntung.
Karena bagaimanapun juga, itu kehendak dari Tuhan Yang Kuasa.
So, keep on bersyukur :)

Taman yang dihiasi dengan bunga
Menambah keelokan persuguhannya
Jika bunga indah di suatu taman yang mampu mengikat hatimu
Akan segera kamu petik
Bagaikan pepatah yang mengatakan bahwa orang baik akan cepat pergi
Begitulah siratannya
Setiap yang bernyawa pasti akan mati
Tiada seorangpun yang tahu kapan kematian menjemput
Yang pasti akan tiba saat yang telah ditentukan
Hmm.....
Apa kita sudah mempersiapkan bekal akhirat kelak?

Wherever you are, there must be a boon
Just be patient and calm
Leave it all to Allah swt
Because you can

How can I do it                                                           I can do it
I try to do it                                                                 I can do it
I can do it                                                                    I can do it
Yes, I did it                                                                 I can do it
                                                 ^-^
Mungkin hanya itu saja coretan pena yang dapat dibagi saat ini, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Medan-Parapat-Berastagi

Berjalan di pantai dudduu.... berjalan di pantai dudduuu....berjalan kemana saja cayo. hihihih.... Hai gaess, di kesempatan kali ini saya mau ngeshare pengalaman saya. Yap tentunya pengalaman perjalanan wisata dari kampus, yaitu field trip Medan-Parapat-Berastagi. Belajar sambil jalan-jalan yuhuu. Tahun 2017 lalu, saya bersama teman satu tingkatan saya melaksanakan Field Trip ke Parapat dan Berastagi selama 3 hari 2 malam. Parapat yang merupakan sebuah kota kecil di tepi Danau Toba menjadi salah satu akses menuju ke Danau Toba ataupun ke Pulau Samosir yang berjarak sekitar 48 km dari kota Pematang Siantar. Dari Parapat ke Pulau Samosir menggunakan kapal ferry penyeberangan di pelabuhan Ajibata. Sesampai di Parapat, kami menginap di Inna Parapat hotel. Mata kami dimanjakan dengan pemandangan Danau Toba nan indah dan mempesona.  Potret kebersamaan kami di Inna Parapat. Terlihat orens semua yaa... Jadi orens adalah warna kebangsaan kami dari prodi MUP (Manajemen Usaha Perjalanan

Tele, Mahakarya Sang Pencipta

Perjalanan selalu identik dengan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Ada titik awal dan titik yang dituju. Setiap perjalanan sejatinya menciptakan pengalaman yang barangkali mengajarkan pengetahuan dan pelajaran yang mungkin tidak kita dapatkan di bangku sekolah maupun kuliah. Hingga menghasilkan kisah yang dapat diceritakan kepada orang lain.  Seperti tulisan saya sebelumnya, tulisan ini juga bersumber dari pengalaman perjalanan saya. Perjalanan kali pertama menjejakkan kaki di bumi Tele, Samosir. Siapa yang tak kenal Danau Toba. Danau terluas di Asia Tenggara ini dengan panorama yang super eksotis akan membuat siapapun takjub dan terpesona. Danau Toba sangat luas dikelilingi oleh tujuh kabupaten yaitu, Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Tapanuli Utara. Oleh karena itu, kita dapat menikmati pemandangannya dari berbagai sisi. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir yang kaya akan wisata alam, wisata budaya dan sejarahnya. Terdapat 4 p